Kamis, 14 Januari 2016

Perjuangan Tanpa Pandang Bulu

Perjuangan Tanpa Pandang Bulu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Memulai hari baru dengan sebuah senyum yang tersimpul dari bibir mungilnya. Tidak salah lagi senyuman yang ikhlas dari lubuk hatinya terpancarkan lagi setelah sepekan dia terbelenggu oleh perasaan bersalahnya kepada orang-orang terkasihnya. Asih, dialah yang memulai pagi hari ini dengan senyum itu berangkat menuju sekolahnya tercinta, untuk mengisi kembali amunisinya demi meraih cita-citanya. Dia sekarang telah duduk dibangku kelas tiga SMP Kusuma Bangsa, itu berarti sebentar lagi ia akan meninggalkan sekolah tercintanya untuk ke tingkatan yang lebih atas lagi yakni SMA.

Asih, remaja yang lugu dan patuh pada orangtuanya serta sayang dengan adik-adiknya. Namun, nasibnya tak seberuntung teman-temannya, dia terlahir dari keluarga yang sederhana bahkan semenjak ayahnya tak lagi bekerja di pabrik konveksi yang tak jauh dari rumahnya dan sekarang bekerja serabutan, dia harus membantu ibunya berjualan makanan demi tetap mengebulnya dapur mereka dan lancarnya sekolahnya juga adik pertamanya, Bimo. Tetapi
... baca selengkapnya di Perjuangan Tanpa Pandang Bulu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 12 Januari 2016

Orgasmic Writing

Orgasmic Writing Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Menulis bagi saya adalah sebuah pengalaman yang luar biasa dan sulit didefinisikan dengan kata-kata. Proses menulis, dalam banyak kasus, membawa saya ke dalam percumbuan dengan kekekalan. Artinya, menulis membuat saya melayang dan terbang dari kefanaan, lalu bercengkerama dengan alam ide, dunia maya, alam batin yang non-fisik, dimana ruang dan waktu tak berfungsi sebagaimana di alam nyata (fisik).

Saat asyik menulis, saya bisa tak mendengar suara-suara yang berkeliaran di sekitar. Saya seolah-olah pindah ke alam lain, ke tempat lain, dimana ide-ide saling berkelindan. Sebutir ide mengejar dan mencumbui ide lainnya. Kemudian lahirlah anak-anak ide, yang tak ada sebelumnya.

Waktu juga terasa berhenti. Saya pernah menulis sebuah tulisan sejak pukul 7 malam hingga pukul 7 pagi. Nonstop. Tanpa berdiri sejenak pun. Tanpa makan dan minum. Selama 12 jam itu saya seolah-olah lepas dari ikatan waktu. Saya tersadar karena pintu kamar saya diketuk, lalu melihat jam tangan dan langsung terperanjat send
... baca selengkapnya di Orgasmic Writing Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 11 Januari 2016

Wiro Sableng #169 : Bulan Sabit Di Bukit Patah

Wiro Sableng #169 : Bulan Sabit Di Bukit Patah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : KUPU-KUPU GIOK NGARAI SIANOK

GOA itu terletak di lereng timur Bukit Siangok. Bagian dalamnya berlapis batu-batu pualam. Bebatuan ini selain memancarkan cahaya terang juga mengeluarkan hawa sejuk di waktu siang dan menebar udara hangat di malam hari. Siapa saja, bahkan lebih dari satu orang bisa tinggal di goa itu untuk jangka waktu lama karena tak berapa jauh dari goa terdapat sebuah perigi dangkal berair jernih. Di lereng di atas goa ada satu hutan kecil ditumbuhi berbagai pohon buah yang bisa dimakan. Selain itu Juga banyak berkeliaran ayam hutan yang tidak terlalu sulit ditangkap untuk dijadikan santapan.

Untuk mencapai goa yang terletak di bagian bukit terpencil ini jalan yang harus ditempuh cukup sulit. Penduduk beberapa dusun di sekitar kaki Bukit Siangok jangankan naik ke bukit, mendekat di sekitar kaki bukit saja tak ada yang berani. Konon di kawasan bukit banyak berkeliaran harimau besar. Terkadang binatang ini tidak munc
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #169 : Bulan Sabit Di Bukit Patah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 04 Januari 2016

Cause of My Parent’s Lie

Cause of My Parent’s Lie Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pada sabtu pagi sang ayah hendak berangkat kerja, dia mulai mengendap-ngendap ke luar kamar ketika selesai berpakaian, setelah sampai di pintu depan dia merasa bahwa dia telah berhasil meloloskan diri tanpa sepengetahuan pangeran kecilnya, tapi baru sebelah kaos kakinya dipasang sudah terdengar suara sang pageran kecilnya “Ikuuuttt…” disertai tangisan yang keras, itulah kebiasaan seorang ayah setiap pagi ketika hendak berangkat kerja.

Dipeluk anaknya “Kamu nggak usah ikut sayang, bapak bentar saja cuma mau ke sana dekat saja, nanti kalau bapak pulang, bapak belikan mainan bagus ya, yang penting kamu tidak ikut!”. Mendengar kalimat itu sang anak pun terdiam dari tangisnya berharap bapaknya sebentar lagi pulang dengan mainan kesukaannya.

Sore hari bapak baru pulang, si kecil baru terbangun setelah tertidur kecapean menangis menunggu bapaknya pulang yang katanya hanya sebentar, dia pun menagih mainan yang dijanjikan bapaknya “Waduh… tadi waktu bapak lewat, tokonya lagi tutup sayang, ya mainannya nggak bisa dibeli”. Sang pangeran pun percaya bahwa memang mainannya tidak bisa dibeli. Sang bapak pun merasa bahwa sudah tidak ada lagi masalah, semuanya telah teratasi
... baca selengkapnya di Cause of My Parent’s Lie Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu